Batam, Jejerkepri.com,- Anggota DPRD Kota Batam, Jimmi Siburian bersama Wakil Ketua I DPRD Kota Batam Aweng Kurniawan dan anggota Dewan lainnya sidak ke penangkaran buaya di Pulau Bulan, Kelurahan Batu Legong, Kecamatan Bulang Kota Batam Provinsi Kepri, Rabu(15-1-2025) dan didampingi Camat Bulang dan Lurah Batu Legong.
Jebolnya tanggul Penangkaran buaya yang dikelola PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) Pulau Bulan yang meresahkan masyarakat dan nelayan, DPRD Kota Batam langsung melakukan sidak atas keluhan masyarakat dan laporan nelayan.
Wakil Ketua DPRD Kota Batam, Aweng Kurniawan, menegaskan sidak dilakukan untuk merespons keluhan nelayan yang takut melaut, termasuk laporan nelayan terluka akibat gigitan buaya.
Toni Budiharjo sebagai pimpinan PT Perkasa Jagat Karunia (PJK), bersama peternakan babi oleh PT Indotirta Suaka menyambut Tim rombongan DPRD Batam.
Sebelum memasuki area, anggota DPRD wajib mengenakan alat pelindung diri dan disinfeksi. Setelah perjalanan setengah jam, mereka tiba di lokasi tanggul yang jebol akibat hujan deras.
Toni menjelaskan ada tiga lapis tanggul dan populasi sekitar 800 dengan tujuh di antaranya lepas. Koordinasi dengan BKSDA dan Polsek dilakukan untuk penanganan lebih lanjut.
Hujan deras menyebabkan air danau meluap dan tanggul penangkaran buaya di Pulau Bulan jebol, mengakibatkan sekitar tujuh buaya lepas.
Toni, pengelola penangkaran, memperkirakan butuh beberapa hari untuk menghitung total buaya setelah air dikeringkan. Dari populasi lebih dari 800 ekor crocodile phosphorus, empat buaya telah ditangkap, sementara pencarian terus dilakukan dengan bantuan Polsek dan BKSDA. Toni menegaskan bahwa buaya lepas tidak seagresif buaya liar karena terbiasa diberi makan
“Ada empat ekor buaya yang berhasil kami tangkap. Kami juga terus mencari baik siang maupun malam. Kami sudah berkoordinasi dengan Polsek dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),” jelas Toni kepada wakil rakyat itu.
Komisi I meminta perusahaan penangkaran berkoordinasi dengan kepolisian dan BKSDA serta memperbaiki sistem keamanan untuk mencegah kejadian serupa.
“Populasi buaya ini kan bertambah terus. Tentu penataan dan pengamanan lokasi penangkarannya harus lebih baik. Apalagi usia penangkaran ini sudah puluhan tahun. Kami akan terus awasi ini,” sebut Aweng. Dikutip dari situs laman DPRD Batam.(Red/Par)